Senin, 19 November 2012

Pengaruh sains dan teknologi pada agama


Manusia memang berbeda-beda dalam mengartikan agama dan fungsinya, menurut perspektif pandangan masing-masing.
Pertama :ada yang memandang agama sebagai factor yang terpenting bagi kohesi dan solidaritas masyarakat. Disini agama dilihat sebagai factor yang essensial dari identitas dan integrasi masyarakat.
Kedua:ada yang melihat agama sebagagai factor perubahan social, atau dengan kata lain memandang agama mempunyai pengaruh yang besar dalam perubahan social.
Ketiga: sekarang timbul juga pandangan terhadap agama sebagai fungsi social.agama disini mempunyai fungsi sebagai system interpretasi yang mencerminkan pemahaman diri masyarakat yang mencerminkan pemahan diri dari masyarakat dan kedudukannya serta tugasnya didalam alam semesta.

ISLAM DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Dalam islam,baik pandangan manusia maupun teknologi snya tidak ada masalah yang menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.ada beberapa  asumsi yang  perlu dikemukakan dalam masalah ini :
Pertama : Al-qur’an selalu memerintahkan manusia medayagunakan akalnya semaksimal mungkin dan menyebutkan akal sebagai anugrah besar yang tidak patut di sia-siakan.

Dalam surat ar-Rum:8 yang artinya:
dan mengapa mereka memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?. Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan)yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya”.

Dalam surat Ali Imran:191 yang artinya:
“(yaitu) orang-orang  yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “ya tuhan kami,tiadakah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau ,maka peliharalah kami Dari siksaan neraka”.

Dalam surat Al-hasyr:21 yang artinya:
“kalau sekirany Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung,pasti kamu akan meklihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”.

Juga diperintahkan mendayagunakan pengamatan,pendengaran,penalaran dan tanggung-jawab atas semuanya itu.

Dalam surat Al-Isra:36 :
dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesunghguhnya pendengara,penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan-jawabnya”.

Dalam surat An-nahl:78 :
“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun , dan dia member kamu pendengaran,penglihatan dan hati,agar kamu bersyukur”.

Dalam surat Al-Mukminum:78 :
“dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran ,penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur”.

Yang dimaksud bersyukur dalam ayat ini ialah menggunakan alat-alat tersebut untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan ke-Esaan Tuhan, yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah swt. Serta taat dan patuh kepada-Nya.

Dalam surat As-Sajdah: 9 :
katakanlah: “: Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan kamu pendengaran,penglihatan dan hati.(tetapi) amat sedikit kamu bersyukur”.

Kedua :  Al-Qur’an membuat pernyataan dalam bebnerapa bagian ayat-ayatnya bahwa bumi dan seluruh  bagian langit ditundukkan (oleh allah) kepada /untuk kepentingan manusia(Al-Jatsiah : 13) malam dan siang dapat diatur sesuai dengan kepentingan manusia,artinya malam yang gelap dapat diubah menjadi terang sepertisiang dan sebaliknyasiang dapat diubah menjadi gelap,matahari dan bulan dapat dimanfaatkan sumberdayanya (An-Nahl:12). Sungai-sungai dapat dikendalikan dan dimanfaatkan potensinya (Ibrahim : 32),lautan dengan segala kekayaannya ,dari bahan makanan (ikan) sampai bahan perhiasan (mutiara) akan dapat diekspoloitasi manusia (An-Nahl : 14).

Ketiga: Narasi Al-Qur’an berulangkali menyebut kemajuan budaya manusia dengan kemampuan teknologinya. Gunung-gunung dapat dikendalikan,burung-burung dapat dijinakkan,besi-besi dapat dilunakkan (diproduksi dalam berbagai macam bentuk), cairan baja merupakan bahan yang sangat potensial dalam membuat bendungan raksasa,seperti terkandung dalam surat Saba’:10 :
dan sewsungguhnya telah kami berikan kepada  daud kurnia dari Kami, (Kami berfirman): “hai  gunung-gunung dan burung-burung bertasbilah berulang-ulang bersama daud”,dan kami telah melunakkan besi untuk-nya”.
“Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)” Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah sperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan keatas besi panas itu ” (Q.S Al-Kahfi:96)

Keempat: Disamping itu, Al-Qur’an juga mengingatkan, bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk menyalahgunakan kemapuan-kemampuan, menyimpangkan dari tujuan teknologiyang dikuasainya, memiliki keserakahan eksploitatif dalam mengejar kekayaan alam sehingga merusak eko-sistem dan mencemari kesehatan dan kelestarian lingkungan. Al-Quran melarang sikap yang menghancurkan diri seperti yang demikian itu, hal ini diungkapkan Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah:195 yang artinya “Dan belanjakanlah (harta bendamu) dijalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”
Kerusakan lingkungan baik didaratan maupun lautan memang akibat kesembronoan manusia yang drmikian ini diungkapkam oleh Al-Qur’an dalam surat Ar-Rum:41 yang artinya “Telah Nampak kerusakan didaratan dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar ”
Dari keterangan-keterangan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa: “Islam tidak menghambat perkembangan kemajuan teknologi, sebab teknologi yang maju akan memberikan kesanggupan kepada manusia menunaikan tugas sebagai khalifah tuhan di bumi. Dan manusia telah debekali oleh Allah kemampuan untuk itu hanya saja islam mengingatkan agar manusia jangan salah arah dan salah guna, sebab akibatnya akan merugikan bahkan menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri” 

Sumber: Muhammad Tholhah Hasan - Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar