Dalam strategi ini muncul Penciptaan paradigma baru tentang sains-teknologi dan Kebijakan pemerintah yang pro pengembangan sains-teknologi
Paradigma baru tentang sains-teknologi
- Paradigma yang dimaksud adalah cara pandang terhadap sains-teknologi
- Studi sains-teknologi menjadi bagian dari studi Islam (ontologi, epistemologi, dan aksiologi)
- Paradigma ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi bagian dari agama.
Ontologi
Bahwa secara ontologis, untuk memahami Allah SWT, dapat dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah.
Epistemologi
1.Bayani
Saintis dan teknokrat muslim > harus menjadikan teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber inspirasi
Al-Qur’an dan al-Sunnah tidak boleh hanya dikaji secara literal > sebab konteks ayat/hadits tentang fenomena alam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits cenderung menggambarkan kondisi masyarakat Arab
2.Burhani > metode ilmiah
Saintis dan teknokrat muslim > harus membiasakan diri melakukan perenungan, pengamatan, verifikasi, eksplorasi dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya
3.Irfani
Paradigma ‘irfani > terkait dengan sikap dan aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam
Sains tidak boleh untuk dirinya sendiri > ada misi kekhalifahan manusia di bumi, kajian sains dan teknologi tidak akan membawa kepada kerusakan alam
Aksiologi
Sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Sains-teknologi harus bisa mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘aalamiin).
Dapatkan File PPT Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Masa Kini dan Mendatang
Dapatkan File PPT Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Masa Kini dan Mendatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar