Rabu, 07 November 2012

Pengembangan Ilmu di UIN Sunan Kalijaga dengan Integrasi dan Interkoneksi Keilmuan

Integrasi dan Interkoneksi Keilmuan merupakan proyek keilmuan yang merupankan visi dan misi pengembangan (transformasi) dari IAIN Sunan Kalijaga menjadi UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2004. Keilmuan yang bersifat Integrasi dan Interkoneksi ini dilakukan dalam wilayah internal ilmu-ilmu keislaman dan juga dikembangkan Integrasi dan Interkoneksi ilmu-ilmu keislaman dengan Integrasi dan Interkoneksi ilmu-ilmu umum. Dalam proyek ini adalah usaha mendialogkan segi tiga keilmuan UIN Sunan Kalijaga karena dalam masing-masing ilmu tersebut menyadari keterbatasan-keterbatasan dan oleh karena itu bekerjasama dan memanfaatkan metode pendekatan untuk melengkapi kekuranga tersebut. Dan harapannya adalah tercapainya kesatuan ilmu yang integratif dan interkoneksi. Entitas segitiga keilmuan itu adalah hadarah al-nas, hadarah al-‘ilm, dan hadarah al-falsafah.

Dalam Implementasi Integrasi dan Interkoneksi ada berbagai level yaitu:
  • Level Filosofis, yaitu dalam pengajaran mata kuliah harus diberi nilai fundamental eksistensial dalam kaitannyadengan disiplin keilmuan lain dan dalam hubungannya dengan nilai-nilai humanistik.
  • Level Materi, dapat dilakukan dengan tiga model pengejawantahan interkoneksitas keilmuan antar disiplin ilmu yaitu model pengintegrasian ke dalam paket kurikulum, model penamaan matakuliah yang menunjukkan hubungan antara dua disiplin ilmu umum dan keislaman dan model pengintegrasian ke dalam pengajaran mata kuliah.
  • Level Metodologi
  • Level Strategi, yaitu level dimana pelaksanaan dari proses pembelajaran keilmuan integratif-interkoneksi.
Dan ada pula model kajian Integrasi dan Interkoneksi yaitu:
  • Informatif, suatu disiplin ilmu perlu diperkaya dengan informasi yang dimiliki ileh disiplin ilmu lain sehingga wawasan civitas akademika semakin luas.
  • Konfirmatif, suatu disiplin ilmu tertentu untuk dapat membangun teori yang kokoh perlu memperoleh penegasan dari disiplin ilmu yang lain.
  • Korektif, suatu teori ilmu tertentu perlu dipertemukan dengan ilmu agama atau sebaliknya, sehingga yang satu dapat mengoreksi yang lain. Dengan demikian perkembangan disiplin ilmu akan semakin dinamis.

sumber : Bermawy, Sekar, Dkk. (___) Sukses di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTSD UIN Sunan Kalijaga
 
Disusun Oleh : Pratami Puji Rahayu and Friend's

Tidak ada komentar:

Posting Komentar